Rabu, 22 Oktober 2014

Sudut Pengambilan Angle/ Frame dalam Fotografi

Sudut pengambilan gambar (Camera Angle)

a. Bird Eye View
Pengambilan gambar dilakukan dari atas dari ketinggian tertentu sehingga memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak dibawah sedemikian kecil. Pengambilan gambar biasanya menggunakan helikopter maupun dari gedung-gedung tinggi.

b. High Angle
Sudut pengambilan gambar tepat diatas objek, pengambilan gambar seperti ini memiliki arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.

c. Low Angle
Pengambilan gambar diambil dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle. Kesan yang ditimbulkan dari sudut pandang ini yaitu keagungan atau kejayaan.

d. Eye Level
Pengambilan gambar ini mengambil sudut sejajar dengan mata objek, tidak ada kesan dramatik tertentu yang didapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan pandangan mata seseorang yang berdiri.

e. Frog Level
Sudut pengambilan gambar ini diambil sejajar dengan permukaan tempat objek berdiri, seolah-olah memperlihatkan objek menjadi sangat besar.



Ukuran gambar (frame size)

a. Extreem Close-up (ECU)
Pengambilan gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian tertentu pada tubuh objek. Fungsinya untuk kedetailan suatu objek.

b. Big Close-up (BCU)
Pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga dagu objek. Fungsi untuk menonjolkan ekpresi yang dikeluarkan oleh objek.

c. Close-up (CU)
Ukuran gambar sebatas hanya dari ujung kepala hingga leher. Fungsi untuk memberi gambaran jelas terhadap objek.

d. Medium Close-up (MCU)
Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada. Fungsinya untuk mepertegas profil seseorang sehingga penonton jelas.

e. Mid Shoot (MS)
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang. Fungsinya memperlihatkan sosok objek secara jelas.

f. Knee Shoot (KS)
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut. Fungsinya hampir sama dengan Mid Shot.

g. Full Shoot (FS)
Pengambilan gambar penuh objek dari kepala hingga kaki. Fungsinya memperlihatkan objek beserta lingkungannya.

h. Long Shoot (LS)
Pengambilan gambar lebih luas dari pada Full Shoot. Fungsinya menunjukkan objek dengan latar belakangnya.

i. Extreem Long Shoot (ELS)
Pengambilan gambar melebihi Long Shoot, menampilkan lingkungan si objek secara utuh. Fungsinya menunjukkan bahwa objek tersebut bagian dari lingkungannya.

j. 1 Shoot
Pengambilan gambar satu objek. Fungsinya memperlihatkan seseorang/benda dalam frame.

k. 2 Shoot
pengambilan gambar dua objek. Fungsinya memperlihatkan adegan dua orang yang sedang berkomunikasi.

l. 3 shoot
pengambilan gambar tiga objek. Fungsinya memperlihatkan adegan tiga orang sedang mengobrol.

m. Group Shoot
Pengambilan gambar sekumpulan objek. Fungsinya memperlihatkan adegan sekelompok orang dalam melakukan suatu aktifitas.

Apa Itu Fotografi/ Pengertian Fotografi

Pada dasarnya photography bersal dari kata "photos" yang berarti Cahaya dan "Grafo" yg artinya Melukis/menulis.
Dari kedua kata tersebut kita dapat mengartikan photography tersebut adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya.


Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).


Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ). ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speedKombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).


salah satu media untuk melukis cahaya ini adalah Camera SLR (Single lens reflex) atau juga DSLR (Digital Single lens reflex).
Pada prinsipnya, kamera SLR dan DSLR memiliki cara kerja dan komponen yang sama. Yang membedakan adalah penggunaan film. Kamera SLR menggunakan film sebagai medium penangkap, sedangkan kamera DSLR tidak lagi menggunakan film. Sebagi gantinya, kamera DSLR menggunakan CCD atau CMOS.

Tips Foto Objek Bergerak Menggunakan Kamera DSLR




mungkin yang menjadi kendala bagi para penghobi fotografi yang masih pemula, pasti akan penasaran dengan bagaimana cara untuk mengambil gambar pada objek yang bergerak. Secara umum, istilah action photography ataufotografi gerak berhubungan dengan pemotretan pada acara-acara olahraga. Tak bisa dipungkiri bahwa memotret atlet di acara olahraga merupakan tantangan, tapi fotografi gerak membutuhkan lebih dari itu. Setiap situasi di mana orang-orang atau benda selalu bergerak, termasuk menghabiskan waktu bersama anak-anak, bepergian dengan mobil atau kereta api sangat potensial untuk teknik ini. Berikut adalah beberapa teknik yang akan membantu anda meningkatkan keterampilan memotret benda bergerak.

Sinkronisasi
Salah satu aspek yang paling penting dalam fotografi gerak adalah sinkronisasi, yang mengantisipasi saat yang tepat untuk memotret. Jika dibuat terlalu dini, kamera tidak akan menangkap gambar yang bagus dan jika dibuat terlambat, waktu atau gambar yang paling penting terlewatkan. Untuk alasan tersebut, jenis fotografi ini sangat penting untuk mengetahui bagaimana mengantisipasi saat-saat intensitas maksimum. Namun, anda tidak harus menunggu acara tertentu untuk melatih kemampuan, karena gerakan dapat ditemukan di mana-mana di sekitar kita.

Peralatan yang Dibutuhkan
Membekukan suatu subjek dalam sebuah foto dapat dicapai dengan menggunakan flash. Dalam hal lensa yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari, Anda dapat menggunakan hampir semua jenis lensa, tetapi saat pengambilan gambar kegiatan olahraga, lensa tele hukumnya wajib. Jika aksi atau gerak terjadi di dekat kamera, lensa dengan panjang fokus antara 200 mm dan 300 mm sudah cukup. Tetapi untuk aksi atau gerak yang terjadi di panggung, landasan pacu atau stadion, yang berarti jarak yang agak jauh antara kamera dan subjek, anda perlu lensa dengan panjang fokus 400 mm, 500 mm atau bahkan 600 mm dalam situasi tertentu.

Waktu Exposure 
Aksi atau gerak dapat diabadikan dalam foto dengan dua cara: versi pertama berarti shutter speed rendah dan yang kedua diwakili oleh waktu exposure yang menciptakan efek blur dan perasaan gerak. Memindahkan kamera ke arah yang diinginkan relatif mudah jika anda ingin “membekukan” objek yang bergerak, yang dapat ditangkap bahkan dengan nilai yang lebih rendah dari waktu exposure, umumnya antara 1/250 detik dan 1/500 detik. Apabila subjeknya bergerak dengan sudut 45 derajat dari kamera, pembekuan gambar dengan nilai yang disebutkan di atas akan lebih sulit. Dengan demikian, untuk memastikan gambar tersebut berhasil, disarankan untuk memilih nilai antara 1/500 detik dan 1/1000 detik. Tapi jika anda memotret subjek bergerak dengan kecepatan tinggi, seperti mobil atau atlit yang sedang berlari, anda disarankan untuk memilih nilai sekitar 1/2000 detik.

Penempatan Posisi 
Selain penggunaan perangkat yang akan membantu menangkap subjek dan pengaturan waktu exposure yang tepat, posisi kamera merupakan faktor penting yang berkontribusi pada keberhasilan fotografi gerak. Lokasinya harus sesuai dengan orang yang akan melihat gambar. Jika Anda berhasil merefleksikan pemirsa ke dalam suasana dan mengatur adegan, gambar anda akan lebih memukau.

Selasa, 21 Oktober 2014

Tips Memilih Tas Kamera Untuk Kamera DSLR




Pilih busa kompartemen tebal.
Busa untuk sekat kompartemen tebal akan mengurangi efek benturan pada body kamera atau lensa yang ada didalam tas. So.. pilihlah tas kamera yang mempunyai busa tebal untuk pemisah kompartemen, agar melindungi body kamera dan lensa terhadap benturan.

Sesuaikan dengan kebutuhan.
Yang saya maksud dengan sesuaikan dengan kebutuhan disini adalah, calon pembeli harus tahu apa yang kira-kira akan dibawa dalam tas yang akan dibeli. Karena ada bermacam-macam tools dan accesories untuk kamera, jadi pastikan dulu, apa yang akan dibawa dalam hunting. Misalkan hanya membawa peralatan standar, kita bisa memilih tas yang ukurannya tidak terlalu besar. Tetapi apabila sering berpergian ke penjuru nusantara atau bahkan ke luar negeri, alangkah baiknya jika memilih tas yang berukuran besar, yang bisa untuk memuat laptop, lensa, lampu flash dan accesories lain.

Cari info di Internet atau media lain.
Agar tahu spesifikasi tas yang ingin dibeli, dan supaya tidak menyesal di kemudian hari saat membeli tas via online shop, maka sebaiknya sebelum membeli tas kamera, kita mencari infonya di Internet. Apabila beli langsung ke toko kamera, saya sarankan ajaklah teman yang lebih tahu, dan lebih paham mengenai tas kamera.

Usahakan ada rain covernya.
Rain cover adalah pelindung hujan, rain cover sangat penting karena lapisan ini akan melindungi barang yang ada di dalam tas dari hujan dan air. Ini penting sekali pada saat sedang hunting di alam terbuka atau outdoor. Walaupun pada dasarnya bahan tas kamera DSLR sudah tahan air, tetapi lebih baik lagi pada saat hujan kita melapisinya dengan rain cover. Apabila sudah terlanjur membeli tas kamera yang belum ada rain covernya, kita bisa membelinya secara  terpisah di toko perlengkapan kamera.

Handmade Bag why not?
Apabila budget terbatas dan kebutuhan akan tas kamera sudah mendesak tidak ada salahnya membeli handmade bag. Sekarang ini sudah banyak produsen lokal yang bisa membuat tas kamera dengan model dan kualitas yang bagus, dengan harga terjangkau pula. Jangan meremehkan produk lokal, karena kualitasnya bisa disetarakan dengan tas kamera pabrikan, dan dengan harga relatif lebih murah. 

Tips Fotografi Malam Hari

ISO dan Shutter Speed
Mulailah mencoba mengambil gambar dengan ISO rendah dan diikuti dengan setelan shutter speed yang menyesuaikan  untuk mendapatkan contrast bagus dan sedikit noise.

Aperture
Untuk aperture gunakan f/11 atau f/16 agar mendapatkan DoF (Depth of Field) lebih, sehingga akan banyak obyek yang akan tertangkap kamera.

Waktu yang tepat
Maksud dari waktu yang tepat disini adalah, pilihlah waktu yang paling baik (sesuai konsep anda masing-masing), sebagai contoh pemandangan kota dimalam hari setelah hujan deras akan sangat bagus untuk diambil gambarnya, karena jalanan yang basah akan memantulkan lampu kota, dan akan menjadikan hasil foto lebih dramastis.

Tripod
Tripod wajib digunakan untuk memotret di malam hari, karena memotret dimalam hari membutuhkan exposure yang panjang. Menggunakan tripod akan mengurangi guncangan agar gambar lebih tajam.

White Balance (WB)
cobalah beberapa filter White balance untuk mendapatkan efek warna yang berbeda pada masing-masing frame.